Seorang psikolog mengatakan, istilah temperamen sebenernya berasal dari kata "temper" yang berarti campuran. temperamen adalah sifat-sifat seseorang yang disebabkan adanya campuran-campuran zat didalam tubuhnya yang mempengaruhi tingkah laku orang tersebut.
Orang yang memiliki banyak zat darah disebut sanguin. mereka lincah, riang, optimis, dll. Kemudian orang yang terlalu banyak lendir disebut pleghmatis. mereka tenang, sabar dingin, dll. Lalu orang yang terlalu banyak empedu kuning disebut koleris. mereka galak, mudah marah, mudah tersinggung, dll. Sedangkan orang yang terlalu banyak empedu hitam disebut melankolis. mereka penakut, pesimistis, cenderung khawatir, dll.
Temperamen adalah sifat dalam jiwa seseorang yang cenderung menetap dan sulit untuk diubah, tetapi sering terjadi kesalahpahaman di masyarakat. umumnya mereka mengasosiasikan orang yang mudah marah sebagai temperamen, padahal sebenernya ia termasuk dalam tipe koleris.
Tidak terdapat yang signifikan mengenai prevalensi orang yang bertipe koleris (pemarah) berdasarkan gendernya. tipe koleris dapat dimiliki oleh siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki, tergantung dari komposisi cairan didalam tubuhnya.
"Mengapa seseorang menjadi orang yang pemarah? selain disebabkan sifatnya yang memang pemarah atau bertipe koleris akibat terlalu banyaknya cairan empedu kuning ditubuh, ini dapat terjadi karna faktor lain," ujar psikolog tersebut.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, faktor lain tersebut antara lain pola asuh dalam keluarga yang memberikan contoh emosi dan tingkah laku marah dalam frekuensi yang tinggi, kondisi lelah, tertekan, atau proses belajar yang dilakukan seseorang dengan melihat cara mengekspresikan emosi marah yang kurang tepat melalui teman, pengasuh, tontonan, atau buku dan lainnya.
Untuk menghadapi pasangan yang memiliki karakter seperti ini, langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan selalu bertutur kata halus. diharapkan hal itu dapat meredam emosi marah pasangan. sifat baiknya orang yang pemarah cenderung jujur, ia mudah menucapkan hal-hal yang ada didalam pikirannya, meski cara pengungkapannya cenderung frontal. sulit mencerna segala sesuatu yang terjadi dengan baik, sebab jalan pikirannya didominasi oleh emosi sehingga mudah salah paham.
jadi sebenernya.. si doi yg pemarah itu tidaklah buruk..
cuma mereka kurang bisa mengontrol emosinya saja.. jadi klo ada masalah yang menyangkut tentang mereka, fikirannya "gue ga salah.. pasti ini semua gara2 lo.." karna mereka kurang bisa mencerna yg terjadi dengan baik...
diamkan saja dulu..beri dia waktu untuk sendiri dan berfikir..
kemudian ciptakanlah komikasi yg aktif menanyakan secara halus mengapa dia tiba2 menjadi marah...tetapi cobalah bertanya saat dia sudah tenang dan reda, atau saat ia sedang memiliki mood positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar